Analisis Harga Perak: XAG/USD Akan Mengalami Kenaikan Kuat Menuju $30 Selama 12 Bulan Ke Depan – TDS
Mempertimbangkan fundamental penawaran/permintaan perak selama beberapa tahun ke depan, logam putih masih memiliki banyak nilai relatif yang bisa ditangkap kembali, menurut Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities.
Fundamental perak tetap ketat karena kuatnya permintaan industri, investor menunjukkan minat yang kuat
“Perak cenderung bekerja dengan baik ketika ada lingkungan yang menguntungkan emas. Mempertimbangkan bahwa logam putih memiliki volatilitas historis kira-kira dua kali lipat dari emas, dan mengingat itu sinkron secara terarah, perak akan mengungguli emas menuju 2022.”
“Pada tahun 2020, komunitas investasi dan pembeli tradisional perak fisik membeli sekitar 531 juta oz logam, dan kami memproyeksikan bahwa mereka akan membeli 885 juta oz lagi pada akhir 2023. Selain mendapat keuntungan dari moneter, FX dan makro pendorong seperti emas, logam putih diproyeksikan mengalami tambahan 115 juta oz dalam permintaan industri selama periode yang sama.”
“Karena lebih dari 60% permintaan berasal dari sektor industri, perak akan mendapat keuntungan dari serapan industri yang lebih kuat, karena ekonomi global terus pulih setelah resesi global mendalam yang diilhami oleh Covid tahun lalu. Peningkatan permintaan akan dipercepat lagi di semester kedua, karena kekurangan microchip, yang memoderasi produksi mobil dan industri lainnya, dan masalah logistik lainnya teratasi.”
“Belanja untuk infrastruktur energi hijau, dekarbonisasi, dan elektrifikasi juga akan membantu perak untuk rally, karena digunakan secara intensif di panel surya dan sirkuit listrik. Intensitas penggunaan perak dalam ekonomi umum akan meningkat tajam selama dekade berikutnya, mulai tahun 2021.”
“Mengingat keadaan pasokan, dan mempertimbangkan prospek permintaan positif jangka panjang dari investor dan pengguna industri, mendorong kami untuk mengatakan bahwa perak akan diperdagangkan di sekitar $30/oz selama 12-bulan ke depan. Jangka panjang mungkin bahkan lebih mengesankan, karena permintaan dari sumber ramah lingkungan dan investasi modal terbatas dalam kapasitas tambang perak primer dan sekunder memperketat prospek fundamental.”