USD/JPY: Bertahan Dalam Kisaran Ketat Di Pertengahan 111 Dengan Bias Teknis Bullish

Optimisme di seputar pembicaraan perdagangan sekali lagi menopang sentimen risiko positif semalam. South China Morning Post melaporkan bahwa pembicaraan perdagangan adalah 90% menuju kesepakatan ketika putaran baru pembicaraan dimulai pada hari Rabu di Washington di tengah harapan optimis untuk menyelesaikan perjanjian komprehensif untuk mengakhiri perang dagang yang berlarut-larut mereka.

Sementara itu, data AS datang dengan IMP sektor jasa ISM AS bulan Maret mencetak di sisi rendah harapan di 56,1 (harapan: 58) dari 59,7, level terendah 18-bulan meskipun meskipun masih konsisten dengan momentum pertumbuhan yang wajar.

Menjelang nonpertanian pekan ini, para analis di Westpac mencatat bahwa survei ketenagakerjaan ADP menunjukkan kenaikan yang lebih rendah dari yang diharapkan sebesar 129rb di bulan Mar vs 197rb yang direvisi ke atas pada bulan sebelumnya, "menandai hilangnya momentum perekrutan meskipun track record dari laporan ini sebagai tolok ukur penggajian (karena akhir minggu ini) adalah pertanyaan terbuka."

Sedangkan untuk imbal hasil, treasury AS 10 tahun naik dari 2,47% menjadi 2,52% sedangkan hasil 2 tahun menambahkan 4 basis poin dari 2,30% menjadi 2,34%. Dolar tetap tertahab pada dasar bahwa dana berjangka Fed masih menyiratkan peluang penurunan suku bunga Fed pada bulan Desember berkurang dari 90% menjadi 80%.

Level USD/JPY

Valeria Bednarik, Kepala Analis di FXStreet, menjelaskan bahwa pasangan ini bertemu pembeli di 111,20 Rabu ini, retracement 61,8% dari penurunan Maret, kemudian mencapai higher high, tanda bahwa bulls tetap mengendalikan pasangan dan bisa mencoba mendorongnya naik ke puncak kisaran, juga tinggi tahunan, di 112,13:

"Gambaran jangka pendek adalah netral ke bullish, karena, dalam grafik 4 jam, indikator teknis tetap dalam level positif, tetapi tanpa kekuatan terarah, sementara SMA 20 memperpanjang kenaikannya di atas SMA yang lebih besar, di bawah level saat ini."