Back

Prakiraan Harga USD/SGD: Rebound Tipis, Tapi Tren Turun Masih Mendominasi

  • USD/SGD diperdagangkan di 1,2868, mencatat penguatan +0,13%, namun tetap berada dalam tekanan turun, masih di bawah SMA 50.
  • Imbal hasil obligasi MAS naik, dengan tenor 12 minggu naik ke 2,24%, tenor 4 minggu meningkat ke 2,34%.
  • Sentimen Dolar AS pulih tipis setelah rencana pertemuan Trump dan Xi meredakan kekhawatiran pasar terkait konflik dagang.

Pasangan mata uang USD/SGD diperdagangkan di sekitar 1,2868 pada perdagangan hari Selasa di awal sesi Eropa, mencatat penguatan tipis sebesar +0,13%. Meskipun saat ini terjadi sedikit rebound dalam perdagangan harian, pergerakan harga masih tertahan dalam tren turun yang dominan sejak awal April, setelah menembus dengan kuat di bawah level Fibonacci retracement 38,2% dan Simple Moving Average (SMA) 50 periode.

Data terbaru yang diterbitkan oleh Monetary Authority of Singapore (MAS) pada hari Selasa, menunjukkan bahwa Imbal hasil lelang obligasi jangka pendek mengalami kenaikan. Untuk tenor 12 minggu, tingkat imbal hasil naik menjadi 2,24% dari sebelumnya 2,19%. Sementara itu, obligasi tenor 4 minggu juga mencatat kenaikan imbal hasil menjadi 2,34%, dibanding 2,28% pada lelang sebelumnya. Data ini mendukung stabilitas mata uang SGD dalam jangka pendek.

Sementara itu, sentimen terhadap Dolar AS membaik setelah juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan pada hari Senin, bahwa Presiden AS, Trump dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, berencana untuk bertemu akhir pekan ini, menyusul tudingan Trump terhadap Tiongkok atas pelanggaran perjanjian pencabutan tarif. Rencana pertemuan ini telah meredakan kekhawatiran pasar dan membuat Dolar AS sedikit pulih, sehingga menekan Dolar Singapura (SGD) di sepanjang sesi Asia.

Investor akan mencermati data JOLTS AS pada pukul 14:00 GMT (21:00 WIB) pada hari Selasa ini, bersama dengan beberapa pidato dari pejabat The Fed yang berpotensi memengaruhi pergerakan Dolar AS dan menentukan arah USD/SGD.

Grafik Harian USD/SGD

USD/SGD

Secara teknis, USD/SGD saat ini diperdagangkan dekat area support kuat di 1,2792, yang merupakan level Fibonacci 100% dari gelombang kenaikan sebelumnya (akhir September 2024-awal Januari 2025). Area ini telah diuji pada akhir Mei dan belum tertembus, sejauh ini berhasil menahan tekanan jual lebih lanjut. Harga juga masih berada jauh di bawah indikator Simple Moving Average (SMA) 50 periode yang melandai, kini berada di kisaran 1,3118.

Indikator Relative Strength Index (RSI) berada di level 40,48, sedikit di atas wilayah jenuh jual namun masih mencerminkan lemahnya momentum beli. Garis RSI juga masih berada di bawah garis rata-rata 50, mengindikasikan bahwa dominasi tekanan bearish belum sepenuhnya mereda.

Jika tekanan jual berlanjut dan harga menembus ke bawah 1,2790, maka ada potensi penurunan menuju level psikologis 1,2700. Sebaliknya, jika terjadi rebound teknis, maka resistance awal terlihat di sekitar 1,2997 (Fibonacci 78,6%), sebelum menghadapi penghalang dinamis pada SMA 50 periode di 1,3118 dan level penting berikutnya di 1,3158 (Fibonacci 61,8%).

WTI Melayang di Sekitar $62,50, penurunan tampak disebabkan oleh revisi prakiraan PDB OECD

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) tetap stabil setelah mencatatkan kenaikan lebih dari 3,50%, diperdagangkan di kisaran $62,50 selama jam perdagangan sesi Asia pada hari Selasa
อ่านเพิ่มเติม Next