Pound Sterling Naik di Atas 1,3150 Jelang Inflasi PCE Inti AS
- Poundsterling bangkit kembali dari 1,3150 karena Dolar AS diperdagangkan lemah menjelang data inflasi PCE inti AS untuk bulan Juli.
- Para investor memprakirakan inflasi PCE inti tahunan mempercepat laju ke 2,7% dari 2,6% pada bulan Juni.
- Pelonggaran kebijakan dari BoE diprakirakan akan lebih lambat daripada bank-bank sentral besar lainnya.
Poundsterling (GBP) menemukan pijakan di dekat 1,3150 setelah aksi sell-off selama dua hari terhadap Dolar AS (USD) pada sesi London hari Jumat. Pasangan GBP/USD menguat karena Dolar AS menunjukkan kinerja yang lemah menjelang rilis data Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi/Personal Consumption Expenditure (PCE) Amerika Serikat (AS) untuk bulan Juli, yang akan dipublikasikan pada pukul 12:30 GMT (19:30 WIB). Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, turun sedikit ke 101,30.
Para ekonom memprakirakan inflasi PCE inti tahunan, yang tidak termasuk harga pangan dan energi yang volatil, naik pada laju yang lebih tinggi di 2,7% dari pembacaan Juni 2,6%, dengan angka bulanan tumbuh stabil 0,2%.
Secara historis, dampak data inflasi PCE tinggi karena merupakan pengukur inflasi yang disukai Federal Reserve (The Fed) untuk pengambilan keputusan suku bunga. Kali ini, dampak data inflasi pokok diprakirakan akan tetap terbatas pada Dolar AS dan spekulasi pasar terhadap jalur penurunan suku bunga The Fed tahun ini kecuali jika ada penyimpangan signifikan dari estimasi dan rilis sebelumnya.
Dengan meningkatnya keyakinan bahwa inflasi berada di jalur yang tepat untuk turun secara berkelanjutan ke target 2% The Fed, para pejabat sekarang khawatir terhadap meningkatnya risiko pada kekuatan pasar tenaga kerja AS. "Keseimbangan risiko pada mandat kami telah berubah", kata Ketua The Fed Jerome Powell minggu lalu dalam pidatonya di Simposium Jackson Hole (JH). Komentar dari beberapa pengambil kebijakan The Fed lainnya juga mengindikasikan bahwa bank sentral tidak akan ragu untuk menurunkan suku bunga pinjaman utamanya secara agresif jika muncul bukti lebih lanjut tentang kemerosotan tajam di pasar tenaga kerja.
Saat ini, para pelaku pasar keuangan memprakirakan The Fed hampir pasti akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan September. Namun, para pedagang tetap terbagi atas kemungkinan besaran The Fed akan memulai pelonggaran kebijakan yang telah lama ditunggu-tunggu. Menurut FedWatch tool dari CME, kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin (bp) pada bulan September adalah 32,5%, sementara sisanya mendukung penurunan sebesar 25 bp.
Intisari Penggerak Pasar Harian: Pound Sterling Mengungguli Mata Uang Utama Lainnya
- Pound Sterling berkinerja kuat terhadap mata uang-mata uang utama lainnya pada hari Jumat, dengan para investor memperoleh keyakinan bahwa siklus pelonggaran kebijakan oleh Bank of England (BoE) akan bertahap pada sisa tahun ini dibandingkan dengan bank-bank sentral lainnya.
- Menurut data harga pasar uang, BoE diprakirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 40 bp di sisa tahun ini, sementara European Central Bank (ECB) diproyeksikan akan melakukan hal yang sama sebesar 65 bp, Reuters melaporkan. Dalam jangka waktu yang sama, The Fed diprakirakan akan menurunkan suku bunga pinjaman utamanya sebesar 100 bp, menurut FedWatch tool dari CME.
- Spekulasi kuat terhadap siklus pelonggaran kebijakan BoE yang dangkal adalah hasil dari prospek ekonomi yang membaik di Inggris. Pada bulan Juli, International Monetary Fund (IMF) menaikkan target Produk Domestik Bruto (PDB) untuk tahun ini menjadi 0,7%. Rencana fiskal pemerintahan Buruh yang baru yang dipimpin oleh Perdana Menteri Keir Starmer, yang mencakup reformasi perencanaan dan hubungan perdagangan yang lebih erat dengan Uni Eropa, akan mendorong aktivitas ekonomi, kata para analis di Goldman Sachs.
Analisis Teknis: Pound Sterling Menemukan Batas di Dekat 1,3150
Pound Sterling pulih setelah pergerakan korektif ringan ke dekat 1,3150 terhadap Dolar AS. Daya tarik jangka pendek pasangan GBP/USD tetap kuat karena mempertahankan penembusan formasi grafik Saluran Menanjak pada grafik mingguan. Jika momentum bullish berlanjut, Cable diprakirakan akan naik menuju resistance psikologis 1,3500 dan tertinggi 4 Februari 2022 di 1,3640 setelah menembus di atas tertinggi baru dua setengah di 1,3266 terhadap Dolar AS.
Exponential Moving Average (EMA) 20-minggu yang miring ke atas di dekat 1,3000 mengindikasikan tren naik yang kuat.
Relative Strength Index (RSI) 14-periode berosilasi dalam kisaran bullish 60,00-80,00, mengindikasikan momentum ke atas yang kuat. Namun, RSI mendekati level-level overbought di sekitar 70,00, meningkatkan kemungkinan koreksi pullback. Di sisi bawah, level psikologis 1,3000 akan menjadi support penting bagi para pembeli Pound Sterling.