USD/JPY Tetap Sideways di Bawah 149,00, Berita Intervensi Siluman BoJ
- USD/JPY terus menerus diperdagangkan di bawah 149,00 karena investor menunggu kejelasan lebih lanjut tentang intervensi BoJ.
- S&P500 berjangka telah memulihkan penurunan pagi hari yang mengindikasikan bahwa dorongan risk-on dapat pulih kembali.
- Importir Jepang telah terpukul keras oleh penurunan Yen ke level terendah dalam 32 tahun.
Pasangan USD/JPY menunjukkan kinerja yang kurang bersemangat di bawah rintangan kritis 149,00 di sesi Tokyo. Aset ini telah berbalik sideways mengikuti isyarat maju-mundur dari Indeks Dolar AS (DXY). Pergerakan DXY di bawah 112,00 menunjukkan bahwa sentimen pasar sangat tenang.
S&P500 berjangka telah memulihkan penurunan marjinal mereka yang tercatat di awal Tokyo. Selain itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun telah melanjutkan penurunan mereka mendekati 2,21%, yang dapat membawa rebound dalam dorongan risiko ke depan.
Reaksi spontan dalam suatu aset biasanya mengubah aset menjadi tren sideways. Intervensi diam-diam Bank of Japan (BoJ) di pasar mata uang terhadap pergerakan FX yang tidak teratur untuk menjaga pelemahan Yen telah membuat investor tetap sidelines.
Melemahnya mata uang domestik karena pergerakan spekulatif telah merusak semangat investor Jepang. Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda, seorang pejabat pemerintah Jepang mengatakan bahwa "pelemahan Yen yang tajam dan sepihak baru-baru ini tidak baik untuk perekonomian." Pejabat Jepang memberikan 'perhatian penuh' terhadap volatilitas pasar. Pemerintah Tokyo terus melakukan intervensi di pasar mata uang setelah Yen mencatat level terendah dalam 32 tahun.
Dampak dari memburuknya Yen berdampak buruk bagi para importir. Dari pembelian minyak hingga bahan makanan, Jepang memiliki permintaan Dolar yang konstan, yang sensitif terhadap perbedaan imbal hasil, ekspektasi dari kebijakan moneter, dan tingkat teknis yang dilaporkan Bloomberg.
Di sisi AS, fokus investor telah bergeser ke data Produk Domestik Bruto (PDB) AS, yang akan dirilis pada hari Kamis. PDB tahunan diperkirakan akan meningkat secara signifikan menjadi 2,4% vs penurunan 0,6% yang dilaporkan sebelumnya.